Sabtu, 08 November 2014

Pengertian gamelan

Gamelan menurut definisi 

                           Gamelan adalah ensembel musik  yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa , Madura , Bali , danLombok  di Indonesia  dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong  lebih dianggap sinonim dengan gamelan.Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu -Budha  yang mendominasi Indonesia  pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit . Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu ). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur , Magelang  Jawa Tengah , yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief  tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan , yaitu Slendro, Pelog , "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat ), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli  yang banyak dipakai di Eropa.Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.Sléndro atau kadangkala dieja sebagai saléndro adalah satu di antara dua skala  dari gamelan  musik. Skala ini lebih mudah untuk mengerti daripada pelog , skala yang lain, karena adalah secara mendasar hanya lima nada dekat yang berjarak hampir sama dalam satu oktaf .Oleh karena itu mempunyai interval sempurna keempat  yang lebih sempit, sekitar 480 sen , berbeda dengan interval pelog  yang lebih lebar
Tangga nada slendro biasa disebut dengan:
Nomor
Angka Jawa
Nama Tradisional
Nama penuh
Nama pendek
Nama penuh
Makna harfiah
1
siji
ji
panunggal
kepala
2
loro
ro
gulu
leher
3
telu
lu
dada
dada
5
lima
ma
lima
tangan (lima jari)
6
enam
nam
enam
tidak diketahui
 Asal mula skala slendro tidak jelas. Akan tetapi istilah slendro berasal dari nama Sailendra , wangsa penguasaKerajaan Medang  dan Sriwijaya . Skala Slendro diduga dibawa ke Sriwijaya oleh pendeta Buddha Mahayana dari Gandhara di India, melalui Nalanda dan Sriwijaya, dari sana berkembang ke Jawa dan Bali.[ Pelog adalah satu dari dua skala (tangga nada) yang esensial dipakai dalam musik gamelan  asli dari Bali  dan Jawa di Indonesia . Skala lainnya adalah slendro . Skala pelog dapat dibuat dengan cara merangkaikan interval sempurna keempat  dengan interval yang cukup lebar, sekitar 515 sampai 535 sen . Interval ini berada pada jarak yang ekstrem yang dapat didengar sebagai interval keempat. Skala pelog yang penuh terdiri dari tujuh nada yang berbeda (suatu tumpukan dari 6 buah interval keempat), tetapi biasanya suatu komposisi akan ditulis dalam 5 nada. Ketujuh nada dalam skala pelog disebut "barang", "dada", "nem", "gulu", "lima", "bem", dan "pelog". Nada dalam skala dengan dua interval yang berbeda, dilambangkan dengan L dan S, adalah: gulu-S-dada-L-pelog-S-lima-S-nem-S-barang-L-bem-S-gulu. Dalam hal ini, S adalah sekitar 110-150 sen dan L adalah sekitar 250-300 sen.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar